iklll

Saturday, January 28, 2012

La Nyalla GOBLOKNYA GA KETULUNGAN


Berita dari VIVANEWS ANJING KURAP


Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin telah mengeluarkan SK bernomor SKEP/09/JAH/I/2012 mengenai pembekuan kepengurusan Pengprov PSSI Jawa Timur. Surat ini dikirim melalui email ke kantor PSSI Jatim, Jalan Kertajaya, Surabaya, Jumat, 27 Januari 2012. Melalui SK tersebut, PSSI juga menunjuk Walikota Malang, Peni Suprapto sebagai pejabat caretaker.

Ketua PSSI Jatim, La Nyalla Mattalitti tidak menggubris SK ini. Menurut salah satu penggagas Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) tersebut, keluarnya SK itu adalah bentuk ketidakpahaman Djohar Arifin terhadap aturan organisasi.

"Tidak bisa dibekukan begitu saja. Syarat pembekuan harus sidang komite eksekutif (exco) PSSI yang disetujui duapertiga dari 11 anggota exco,” ucap Nyalla kepada VIVAbola, Jumat sore.

Menurut Nyalla, pengambilan keputusan lewat rapat exco telah diatur pada pasal 38 statuta PSSI di mana ada tercantum bahwa komite eksekutif tidak mengambil keputusan penting kecuali apabila 2/3 (duapertiga) dari anggotanya hadir (ayat 1).

"Sidang exco berlangsung pada 10 Januari. Dari 11 anggota exco, empat anggota exco tidak diundang. Sedangkan dua lainnya, Widodo Santoso dan Tuti Dau tidak hadir. Berarti jumlahnya kan tidak memenuhi kuorum,” ujar La Nyalla.

Namun, Nyalla tidak mau berpolemik lebih jauh tentang sah tidaknya SK yang diturunkan Djohar. Menurut dia, mosi tidak percaya yang dilayangkan KPSI dan Forum Pengprov PSSI akhir tahun lalu, sudah menjadi dasar tidak legitimate kepengurusan PSSI saat ini. "Buat apa dipikirin. Lebih dari duapertiga anggota PSSI tidak percaya lagi sama Djohar,” tegasnya.

Justru Nyalla mempertanyakan keberanian Peni untuk menduduki jabatan caretaker. Sebab, sebelumnya PSSI juga sudah berusaha menghadang Nyalla dengan membekukan statusnya sebagai ketua umum PSSI Jatim dengan menunjuk Bob Hippy sebagai pelaksana tugas (Plt). Namun, tidak berjalan karena solidnya dukungan pengcab dan klub anggota PSSI Jatim.

Nyalla juga merasa SK itu hanya salah satu cara untuk membungkam sikap kritisnya selama ini. Bersama tiga anggota exco lainnya (Tony Apriliani, Roberto Rouw, dan Erwin Dwibudiman) telah dihukum seumur hidup oleh PSSI karena dianggap telah melanggar kode etik organisasi. Hukuman kepada keempat anggota exco ini dijatuhkan oleh Komite Etika PSSI.

"Di FIFA dan AFC saja tak mengatur tentang adanya pembekuan pengprov seperti yang dilakukan PSSI, begitu juga seperti yang ada di statuta PSSI. Pengprov akan dibekukan apabila ada desakan dari duapertiga klub anggotanya yang disahkan dalam rapat exco. Tapi, harus memenuhi syarat-syarat tadi,” jelas Nyalla.

Sebelumnya, ada kabar yang menyebutkan kunjungan Djohar Arifin bersama jajaran pengurusnya ke Trenggalek pada 21 Januari 2012 tak sekadar meresmikan pembangunan stadion. Namun, lebih jauh, Djohar ternyata menjaring nama-nama yang dianggap punya kapasitas sebagai lawan Nyalla di Jatim. Muncul dua nama selain Peni ada juga ‘Kentong’ Sukarno Putra, Ketua PSSI Nganjuk yang sebelumnya ikut gerbong KPSI sebelum membelot di tengah jalan.

Nama Ketong tersingkir setelah posisinya di PSSI Nganjuk juga sedang goyah. "Benar, dia dimosi tidak percaya oleh anggotanya,” ucap Rosyid Mardani, Kabid Organisasi PSSI Jatim.
"Kami masih solid mendukung Pak Nyalla sebagai ketua Pengprov PSSI Jatim. Justru kami akan mempertegas dukungan itu di manager meeting kompetisi Divisi I, II, dan III regional Jatim Minggu nanti,” beber Rosyid. 

1 comment: