Harbiansyah Hanafiah ternyata tidak main-main menentang keputusan
PSSI yang tetap menggulirkan Liga Prima Indonesia (LPI) pada 15 Oktober
2011. Ketua Umum Persisam Samarinda tersebut menilai PSSI di bawah
pimpinan Djohar Arifin telah melakukan banyak pelanggaran terutama mengenai aturan kompetisi yang telah ditetapkan dalam Kongres PSSI di Bali 2010.
Pelanggaran
lain, kata Harbiansyah, tindakan PSSI menunjuk PT Liga Prima Sportindo
menggantikan PT Liga Indonesia (LI) sebagai pemegang hak pengelolaan
Liga Super Indonesia (LSI) dan Divisi Utama.
Selain itu, PSSI
menetapkan Liga Prima Indonesia (LPI) pengganti LSI sebagai kasta
tertinggi kompetisi dengan peserta 24 klub. Padahal, ISL hanya
ditetapkan hanya 18 klub peserta.
"Pasti ada sesuatu di balik
tindakan pengurus PSSI yang memaksakan PT Liga Prima Sportindo sebagai
pengelola kompetisi. Apalagi, saham kepemilikan perusahaan tersebut
dimiliki Djohar 70 persen dan Farid Rahman sebanyak 30 persen," kata Harbiansyah di Jakarta, Jumat (14/10).
"Saya
jadi curiga. Jangan-jangan masuknya perusahaan itu hanya akal-akalan
untuk menutupi utang saat menggulirkan Liga Primer Indonesia (LPI)
lalu," tudingnya.
"Saya siap membubarkan Persisam kalau memang
PSSI tidak memberikan izin. Buat apa ikut kompetisi yang jelas-jelas
melanggar aturan," tandasnya
No comments:
Post a Comment